Monday, October 3, 2016

My friend, Dala

HELLO :)
Well karena ternyata post ini sudah berhasil menggapai beberapa readers (diluar ekspektasi) maka aku akan membuat lanjutan dari posting sebelumnya. Semoga ini membantu pada readers yang butuh contoh maupun pencerahan ya :)

Aku akan menceritakan contoh nyata tentang ketulusan, yang mungkin bisa menggugah hati teman-teman. Namanya kusamarkan menjadi Dala ya. 
Jadi Dala merupakan teman yang baru saja kukenal di kuliah. Kami sekelas dan tentu menjadi akrab karena teman yang paling awal dikenal adalah dia. Mulai dari berkenalan, hingga kami sering ngobrol, buat tugas bersama, dan curhat. Kami dekat bukan hanya perihal duniawi, tapi juga soal rohani. Saling mengingatkan ke gereja, salam happy Sunday, hingga beribadah bersama. Singkat cerita, kami menjadi sangat dekat melebihi kakak-beradik. 
Satu hal yang paling aku suka dari Dala, dia adalah seorang yang tulus. Hal itu dapat dirasakan, tentunya. Setiap ia berteman dengan orang baru tidak pernah memandang latar belakang keluarga, tempat kuliah maupun bekerja, kekayaan, status sosial, dan hal-hal lainnya yang mungkin selalu dipikirkan orang sebagai “benefit” yang bisa digapai setelah berteman dengan orang tertentu. Dala selalu berperilaku baik pada semua orang, sekalipun orang yang telah melakukannya dengan negatif. 
Tak pernah sekalipun Dala berpikir untuk membalas dengan hal negatif kepada orang yang jahat padanya, ia hanya merasa kesal sebentar, tapi akhirnya menerima sifat itu sebagai sifat bawaan dari orang. 
Dari pengamatan saya, hidup Dala selalu berlimpah dengan berkah. Bukan hanya berkah material yang ia peroleh, namun juga berkat non-material yang lebih utama dibandingkan apapun. Dala hidup dikelilingi orang-orang yang begitu menyayanginya, juga orang-orang yang tulus. Tidak menutup kehadiran mereka yang tidak tulus, memang. Tapi Dala menjalani hidup dengan bahagia. 

Semoga sharing ini membantu teman-teman yang membaca dan dapat menggugah hati kita semua untuk menjadi orang yang lebih tulus dalam segala hal. Belajar memang tak mudah, akar yang dicabut dari tanah memang sangat menyakitkan. Tapi percayalah, this is for the better world. For us, for our family, for everyone. 

Need any personal communication?
feel free to contact me through : brigitaclara69@gmail.com
It'll be my pleasure to talk with you :)

No comments:

Post a Comment