Wednesday, November 2, 2016

Lelah

Hello Readers!
Well, di post kali ini aku akan membagi kisah nyataku dalam mencoba menjadi tulus.
Memang nggak mudah, akupun merasakan kesulitan itu. Ketika berusaha menjadi lebih baik memang kita pasti akan mengalami kendala, bukan?
Kini aku sedang mengalaminya. Ketika aku berusaha menjadi tulus kepada semua orang disekitarku, ada cobaan yang menerpa. Aku merasa diperlakukan dengan tidak selayaknya, dimana orang-orang hanya berkomunikasi denganku ketika mereka ada butuhnya, bukan sebagai teman, melainkan hanya sebagai orang yang dapat memenuhi kebutuhannya dan mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Bahkan terkadang tidak dianggap sama sekali.
Sakit bukan? Jelas memang. Hatiku sangat tersayat bahkan hingga meneteskan air mata. Mungkin orang lain tidak melihat, atau bahkan melihat air mata dikala aku tersenyum, dan mereka dapat berpikir itu adalah air mata bahagia. Ya memang, aku menyembunyikan segala keluh kesahku sendiri, dan hanya akan diketahui diriku sendiri. Ketika ada orang lain, yang akan muncul adalah senyuman. Pembohongan publik? Tidak. Karena terkadang lebih mudah tersenyum daripada menjelaskan apa yang kurasakan.
Namun satu hal yang kusadari, ketika diberikan cobaan seperti ini, setelah melaluinya, kita akan menjadi lebih kuat. Ya, untuk persiapan menghadapi rintangan berikutnya.
Dan aku bisa bertahan, juga karena keceriaan yang dibagikan oleh sahabatku. Orang yang menganggapku benar-benar sahabatnya, bukan yang hanya mencariku ketika dibutuhkan.
Readers, kuyakin kalian pun mengalami hal yang sama. Mari berjuang bersama, melalui rintangan demi rintangan. Jika kalian menghadapi kesulitan, silahkan sharing di kolom komen maupun ke kontak brigitaclara96@gmail.com
Semoga kita bisa saling menguatkan baik melalui interaksi pribadi maupun melalui postingan-postingan di blog ini. Bertahan dalam perubahan menjadi orang yang lebih tulus, demi lingkungan yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment